Menjadi Pemimpin Efektif (Study Kasus di MTs Darul Falah Karangbendo Tekung Lumajang)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
“ ….katanya mo ngajak menjadikan sekolah ini berprestasi, tapi kok semua ditangani sendiri ……”
Kalimat di atas mungkin pernah kita dengar dari ucapan guru-guru yang melihat kepala sekolahnya yang bertindak kurang efektif dalam memimpin dimana hampir semua urusan sekolah ditangani sendiri oleh kepala sekolah.
Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap mutu sekolah, maka meningkat pula tuntutan terhadap para kepala sekolah. Mereka diharapkan mampu melaksanakan fungsinya baik sebagai manajer dan leader. Sekolah yang bermutu atau berprestasi tentu dipimpin oleh kepala sekolah yang mempunyai komitmen kuat untuk meningkatkan potensi sumber daya yang ada di sekolahnya.
Untuk mencapai peningkatan prestasi tersebut maka perlu memberdayakan seluruh sumber daya sekolah secara optimal. Di era sekarang (era Manajemen Berbasis Sekolah) kepala sekolah diberi otonomi yang besar dalam mengelola sumber daya sekolah serta meningkatkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat untuk mencapai tujuan sekolah. MBS memberi peluang kepala sekolah, guru dan peserta didik untuk melakukan inovasi dan improvisasi di sekolah berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran, dan manajerial. Dengan pelaksanaan MBS secara optimal maka diharapkan dapat meningkatkan sekolah untuk memiliki banyak prestasi akademik maupun non akademik.
Tidak dapat dipungkiri bahwa upaya kepala sekolah mempengaruhi guru-guru dan staf sekolah dalam menjalankan tugas dan membuat perubahan-perubahan secara sukarela adalah faktor terpenting terhadap peningkatan mutu sekolah. Thomas (1997) menyimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah merupakan elemen penting dalam peningkatan dan pembaharuan sekolah.
Strategisnya posisi kepala sekolah sebagai salah satu penentu keberhasilan pendidikan di sekolah itu menuntut kepala sekolah untuk selalu memperbaharui wawasan, kemampuan, ketrampilan, professional, sosial dan sikap dalam mengelola satuan pendidikan yang dipimpinnya. Tanpa pembaharuan itu, kepala sekolah akan tertinggal jaman, karena perubahan di berbagai sektor pendidikan telah mengglobal dan semakin kompleks serta sarat dengan tantangan.
Sekolah berprestasi dapat dimaknai sebagai sekolah yang secara terus menerus meningkatkan kualitas kepandaian dan kreatifitas anak didik secara optimal baik prestasi akademik maupun non akademik ( Arifin, 2007). Dengan demikian untuk menjadi sekolah berprestasi tidaklah harus sekolah tersebut berlabel SBI ataupun RSBI, tetapi semua jenis sekolah berhak mendapatkan hal tersebut.
Dari beberapa faktor pendukung keberhasilan sekolah efektif diantaranya ditandai dengan kepemimpinan kepala sekolah yang efektif ( Bafadal,1995; Arifin,1998;). Bafadal (1995) menemukan bahwa kesuksesan implementasi perubahan di sekolah dasar didukung agen internal, khususnya kepala sekolah. Sedangkan Penelitian Arifin (1998) menemukan bahwa kepemimpinan kepala sekolah yang efektif merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai sekolah berprestasi.
Sedangkan menurut Bandur (2007), sebuah sekolah efektif ditandai dengan: (1) kepemimpinan kepala sekolah yang efektif (2) lingkungan kerja yang kondusif ditandai dengan adanya kolaborasi dan kerja tim; (3) kejelasan tujuan pendidikan di sekolah yang berfokus pada pencapaian prestasi siswa yang tinggi; perencanaan yang dibangun secara kolaboratif; (4) stabilitas dan pengembangan staf secara terpadu dan berkelanjutan; (5) fokus sekolah pada pencapaian prestasi siswa yang tinggi; (6) lingkungan belajar yang aman; (7) alat ukur monitoring keberhasilan belajar siswa yang komprehensif; (8) pengakuan/pengarahan terhadap prestasi siswa; (9) sumber daya sekolah yang memadai untuk pencapaian prestasi belajar; (10) dukungan pemerintah kabupaten; dan (11) partisipasi orang tua dan masyarakat luas yang tinggi. Dari Penjelasan di atas, menunjukkan kuatnya peran kepemimpinan kepala sekolah dalam menciptakan sekolah yang efektif dan berprestasi.
Kajian tentang sekolah berprestasi menjadi perhatian penulis karena dengan kepemimpinan yang efektif dapat menciptakan sekolah unggul yang ada di masyarakat. Gaya dan tipe kepemimpinan yang cocok diterapkan oleh kepala sekolah yang didasarkan atas situasi bawahannya diharapkan dapat dilakukan di sekolah secara efektif. Kehadiran kepemimpinan kepala sekolah sangat penting sebab merupakan motor penggerak bagi sumber daya sekolah terutama guru, siswa dan karyawan sekolah. Begitu besarnya peranan kepemimpinan kepala sekolah dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, sehingga dikatakan sukses tidaknya kegiatan sekolah tergantung kualitas kepemimpinan kepala sekolah.
Rumusan Masalah
Yang menjadi pokok permasalahan dalam makalah ini adalah bagaimanakah kepemimpinan kepala sekolah yang efektif menjadi faktor utama dalam meningkatkan prestasi sekolah ?. Hal ini kami anggap penting karena kepala sekolah mempunyai posisi dan peranan penting dalam memelihara dan memperbaiki kualitas sekolah.
Tujuan PenulisanUntuk memberikan wawasan tentang ciri-ciri kepala sekolah yang efektifUntuk mengetahui usaha-usaha menjadi kepala sekolah yang efektifUntuk memberikan wawasan tentang strategi kepala sekolah efektif menuju sekolah yang berprestasi.
BAB II
I S I
Ciri-ciri Kepala Sekolah Efektif
Kepemimpinan efektif adalah kepemimpinan kepala sekolah yang memfokus kepada pengembangan instruksional, organisasional, staf, layanan murid, serta hubungan dan komunikasi dengan masyarakat. Kepala sekolah efektif harus mengetahui (a) mengapa pendidikan yang baik diperlukan di sekolah, (b) apa yang diperlukan untuk meningkatkan mutu sekolah, dan (c) bagaimana mengelola sekolah untuk mencapai prestasi terbaik. Kemampuan untuk menguasai jawaban atas ketiga pertanyaan ini akan dapat dijadikan standar kelayakan apakah seseorang dapat menjadi kepala sekola efektif atau tidak.
Secara umum, ciri dan perilaku kepala sekolah efektif dapat dilihat dari tiga hal pokok, yaitu: (a) kemampuannya berpegang kepada citra atau visi lembaga dalam menjalankan tugas; (b) menjadikan visi sekolah sebagai pedoman dalam mengelola dan memimpin sekolah; dan (c) memfokuskan aktifitasnya kepada pembelajaran dan kinerja guru di kelas (Greenfield, 1987; Manasse, 1985).
Menurut Depdiknas (2007), kepala sekolah efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolahnya, dan ia men-dorong semua staf untuk mewujudkan visi tersebut, (2) Memiliki harapan tinggi terhadap prestasi siswa dan kinerja staf, (3) Tekun mengamati para guru di kelas dan memberikan balik yang positif dan konstruktif dalam rangka memecahkan masalah dan memperbaiki pembelajaran, (4) Mendorong pemanfaatan waktu secara efisien dan merancang langkah-langkah untuk meminimalisasi kekacauan, (5) Mampu memanfaatkan sumber-sumber material dan personil secara kreatif, (6) Memantau prestasi siswa secara individual dan kolektif dan memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan instruksional.
Di sisi lain menurut Willower & Kmetz (dalam Depdiknas, 2007), kepala sekolah yang tidak efektif biasanya: (1) Membatasi perannya sebagai manajer sekolah dan anggaran, (2) Menjaga dokumen, sangat disiplin, (3) Berkomunikasi dengan setiap orang sehingga memboroskan waktu dan tenaga, (4) Membiarkan guru mengajar di kelas, (5) Memanfaatkan waktu hanya sedikit untuk urusan kurikulum dan pembelajaran. Kepala sekolah hendaknya lebih banyak mencurahkan waktunya ke pembelajaran di kelas dari pada sering keluar sekolah. Bahkan diharapkan 70% waktunya untuk perbaikan mutu pengajaran di dalam kelas, sedangkan yang 30% untuk keperluan administrasi.
USAHA MENJADI KEPALA SEKOLAH YANG EFEKTIF
Hal pertama agar seorang kepala sekolah menjadi kepala sekolah yang efektif adalah munculnya kesadaran diri untuk meningkatkan kualitas diri, agar dapat bekerja secara efektif dan profesional. Menurut Adair (1984), ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas diri seorang kepala sekolah, yaitu: (1) mengenal diri sendiri dengan Strength, Weaknesess, Oppor-tunities, Threats(SWOT), (2) berusaha memiliki Kredibilitas, Akseptabilitas, Moralitas, dan Integritas (KAMI), (3) mempelajari prinsip-prinsip kepemimpinan, (4) menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan, dan (5) belajar dari umpan balik.
C. Strategi Kepala Sekolah Efektif menuju sekolah berprestasi
Sebagai penanggung jawab utama pencapaian tujuan sekolah, Kepala Sekolah memerlukan berbagai strategi yang tepat dan efektif dalam mewujudkan sekolah yang berprestasi. Kepala sekolah memerlukan strategi baik dalam berkomunikasi, membangun teamwork, mengambil keputusan, menangani konflik, dan memelihara budaya kerja di sekolah. Penentuan strategi ini tentulah dengan memperhatikan keunggulan, tantangan, hambatan dan peluang yang ada pada masing-masing sekolah.
Berbagai strategi yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah efektif untuk mencapai sekolah berprestasi baik akademik maupun non akademik, antara lain:
Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif, dengan cara : (a) menciptakan situasi kelas yang kondusif, (b) menumbuhkan sikap aktif, kreatif dan kritis siswa dalam memahami materi ajar, (c) menumbuhkan rasa percaya diri dan saling menghargai, (d) memotivasi kemampuan siswa untuk menggunakan media pembelajaran,Menerapkan sistem evaluasi yang efektif dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan, dengan menyiapkan dan melaksanakan: (a) jadwal evaluasi terprogram, (b) alat evaluasi yang standard, (c) analisa hasil evaluasi/belajar, (d) pelaksanaan program perbaikan, pengayaan, dan penghargaan yang berke-lanjutan, (e) penerapan tutor sebaya/ Team Teaching.Melakukan refleksi diri ke arah pembentukan karakter kepemimpinan sekolah yang kuat, yang ditunjukkan dengan: (a) dapat memberi keteladanan, (b) komitmen terhadap tugas, (c) kebersamaan dalam melaksanakan tugas.Melaksanakan pengembangan staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi, melalui : (a) pemberian penghargaan dan sanksi yang tepat, (b) pemberian tugas yang adil dan merata sesuai dengan kemampuan, (c) memberikan keper-cayaan dan kesempatan untuk mengembangkan kreativitasMenumbuhkan sikap responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan, dengan: (a) senantiasa mengikuti perkembangan IPTEK dalam PBM (Sarana dan Metode), (b) membiasakan warga sekolah berkomunikasi dalam bahasa Inggris/bahasa Asing, (c) membudayakan sikap selalu ingin maju, (d) memperluas kerja sama dengan pihak luar dalam rangka otonomi sekolah.Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan tertib (Safe and Orderly), dengan: (a) memantapkan tata tertib yang tegas dan konsekuen, (b) kerjasama yang baik antara sekolah, masyarakat sekitar dan aparat keamanan, (c) menja-dikan sekolah yang bebas dari rokok dan Narkoba, (d) menciptakan rasa kekeluargaan yang tinggi di antara warga sekolah (5 S = Salam, Sapa, Sopan, Senyum, Silaturahim), (e) Menciptakan nuansa sekolah yang aman, tenteram dan damai (Taman, Penghijauan, Musik, yang halus).Menumbuhkan budaya mutu di lingkungan sekolah, dengan cara: (a) membe-rikan reward kepada guru, siswa yang berprestasi, (b) memberdayakan MGMP (c) memberdayakan perpustakaan/sumber belajar lainnya, (d) peningkatan kualitas kehidupan beragama, (e) memiliki target mutu yang tinggi, (f) mena-namkan rasa memiliki pada warga sekolahMenumbuhkan harapan prestasi tinggi (need of achievement) , dengan: (a) membuat jadwal rutin lomba dan Olah Raga prestasi dalam kegiatan class meeting, (b) mendorong siswa untuk mengikuti perlombaan-perlombaan, (c) Guru hams memiliki komitmen dan harapan tinggi terhadap siswa, (d) Semua harus memiliki motivasi tinggi untuk berprestasiMelaksanakan Keterbukaan/Transparan Managemen Sekolah, dengan cara: (a) membuat Program kerja, yang melibatkan semua warga sekolah, (b) sosialisasi Program kerja, (d) mengadakan Pembinaan secara kontinue, (e) membuat laporan dan evaluasi secara periodik.Menetapkan secara jelas cara mewujudkan Visi dan Misi, dengan: (a) mem-berdayakan seluruh komponen sekolah dalam menyusun Visi sekolah, (b)
melibatkan semua komponen sekolah dalam menjabarkan Visi ke dalam indikator yang jelas, (c) Menyusun Misi Realistis yang terdiri dari jangka pendek, menengah dan Panjang untuk mencapai Visi, dengan melibatkan semua komponen sekolah
Melaksanakan pengelolaan tenaga kependidikan secara efektif, dengan: (a) memberdayakan disiplin guru dan karyawan, (b) meningkatkan profesio-nalisme guru dan karyawan melalui pelatihan-pelatihan atau lainnya, (c) meningkatkan kesejahteraan guru dan karyawan, (e) menciptakan iklim kerja yang kondusif dan kompetitif yang sehat dengan memberikan penghargaan dan sanksiMelaksanakan pengelolaan sumber belajar secara efektif, dengan: (a) meng-infentarisir semua sumber-sumber belajar, di dalam dan di luar sekolah, (b) menentukan sumber belajar yang efektif sesuai kemampuan sekolah.Melaksanakan pengelolaan kegiatan kesiswaan/ Ekstrakurikuler secara efektif, dengan: (a) menginfentarisir sarana prasarana ekstrakurikuler serta minat dan bakat siswa, (c) Mencari peluang kerjasama dan pengadaan dana dengan pihak lain, (d) menentukan jenis-jenis ekstrakurikuler.
BAB III
PENUTUP
Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap mutu dan prestasi sekolah, maka semakin meningkat pula tuntutan terhadap kinerja kepala sekolah. Kepala sekolah harus mampu bekerja secara profesional dan efektif agar dapat menjadikan sekolahnya menjadi sekolah yang berprestasi.Kepala sekolah yang efektif, memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Memiliki visi yang kuat tentang masa depan sekolahnya, dan ia men-dorong semua staf untuk mewujudkan visi tersebut, (2) Memiliki harapan tinggi terhadap prestasi siswa dan kinerja staf, (3) Tekun mengamati para guru di kelas dan memberi-kan balik yang positif dan konstruktif dalam rangka memecahkan masalah dan memperbaiki pembelajaran, (4) Mendorong pemanfaatan waktu secara efisien dan merancang langkah-langkah untuk meminimalisasi kekacauan, (5) Mam-pu memanfaatkan sumber-sumber material dan personil secara kreatif, (6) Memantau prestasi siswa secara individual dan kolektif dan memanfaatkan informasi untuk mengarahkan perencanaan instruksional.Agar seorang kepala sekolah menjadi kepala sekolah yang efektif adalah munculnya kesadaran diri untuk meningkatkan kualitas diri, agar dapat bekerja secara efektif dan profesional.Startegi yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah agar mencapai sekolah berprestasi, antara lain: (1) Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif, (2) Menerapkan sistem evaluasi yang efektif dan melakukan perbaikan secara ber-kelanjutan, (3) Melakukan refleksi diri ke arah pembentukan karakter kepe-mimpinan sekolah yang kuat, (4) Melaksanakan pengembangan staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi, (5) Menumbuhkan sikap responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan, (6) Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan tertib, (7) Menumbuhkan budaya mutu di lingkungan sekolah, (8) Menumbuhkan harapan prestasi tinggi, (9) Melaksanakan Keterbukaan /Trans-paran Managemen Sekolah, (10) Menetapkan secara jelas cara mewujudkan Visi dan Misi, (11) Melaksanakan pengelolaan tenaga kependidikan secara efektif, (12) Melaksanakan pengelolaan sumber belajar secara efektif, (13) Melaksanakan pengelolaan kegiatan kesiswaan/ Ekstrakurikuler secara efektif.
DAFTAR RUJUKAN
Arifin, I. 2007. Strategi Kepala Sekolah Capai Prestasi Juara UKS Nasional. Jogjakarta: Aditya Media.
Adair, John. 1984. Menjadi Pemimpin Efektif. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo
Bafadal, I., 1995. Proses perubahan di Sekolah: Studi Multisitus pada Tiga Sekolah Dasar yang Baik di Sumekar. Disertasi Tidak Dipublikasikan, Malang: Program Pascasarjana IKIP Malang.
Bandur, A., 12 Desember, 2007. Efektivitas dan Perbaikan Sekolah: Apa dan Bagaimana mewujudkannya. Pos Kupang. hlm. 2.
Depdiknas. 2007. Kepemimpinan Pendidikan Persekolahan Yang Efektif. Jakarta: Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan tenaga Kependidikan
Greenfield, W. D. 1987. Instructional Leadership: Cocepts, Issues, and Controversies. Allyn & Bacon.
Suliadi, Rachmat. 2009. Hubungan Antara Supervivi Pengawas, Intensitas Kegiatan MGMP dan Motivasi Berprestasi Guru dengan Profesionalisme Guru SMA di Kota
Komentar
Posting Komentar